Recent Posts

Wednesday, 1 May 2013

RENUNGAN KADER MUHAMMADIYAH

          Banyak orang yang mau jadi anggota muhammadiyah karena ingin menjadi karyawan di amal usaha muhammadiyah. mereka hanya mencari hidup di muhammadiyah. padahal Pak KH A. Dahlan pernah berwasiat yang intinya, hidup-hidupkanlah muhammadiyah dan jangan mencari hidup dari muhammadiyah. kalau kita menghayati kata-kata itu, beliau berharap agar anggota muhammadiyah membangun masyarakat, negara dan ummat Islam melalui sarana persyarikatan Muhammadiyah, hal ini berarti anggotanya harus berkorban harta,waktu, dan jiwa untuk mewujudkan hal tersebut. bukan malah mencari harta di muhammadiyah.
       Pak Dahlan saja pernah menju
al seluruh hartanya kecuali beberapa baju dan peralatan rumah tangga yang pokok. beliau lakukan itu untuk mendukung dakwahnya dan menjadikan rumahnya sebagai madrasah. pak AR Fachrudin ketika meninggal, dia tidak meninggalkan harta. di kasih mobil sama Pak Presiden suharto malah di berikan untuk Muhammadiyah, rumahnya sekarang jadi gedung PP Muhammadiyah Jl Cik Ditiro.
      Tetapi yang jadi masalah, amal usaha Muhammadiyah itu dah terlalu banyak, tetapi anggota Muhammadiyah yang kompeten mengurus amal itu masih sangat sedikit. akhirnya yang mengurusi amal usaha itu banyak dari orang-orang yang hanya mencari hidup dari Muhammadiyah atau orang-orang yang berkepentingan memanfaatkan amal usaha muhammadiyah untuk tujuan kepentingan pribadinya atau kelompoknya.
       Alangkah baiknya kalau amal usaha muhammadiyah dikelola oleh Anggota Muhammadiyah yang tahu apa tujuan didirikan amal usaha itu dan berusaha mewujudkan tujuan itu, bukan sekedar profesional. dah banyak amal usaha muhammadiyah yang karyawannya tidak mengerti tujuan didirikan amal usaha itu, yang dipikirkan oleh mereka bagaimana amal usaha itu menghasilkan profit yang tinggi. akhirnya biaya rumah sakit atau poliklinik Muhammadiyah jadi mahal, biaya sekolah atau kuliah jadi mahal, dll.
        Tahukah Anda, dulu rumah sakit Muhammadiyah zaman pak KH A. Dahlan sebagai rumah sakit rakyat kecil, berobat disana gratis. sekolah muhammadiyah menjadi sekolah alternatif bagi rakyat miskin karena biayanya murah bahkan gratis. bukankah salah satu tujuan didirikan muhammadiyah untuk membantu rakyat miskin, yatim piatu, rakyat miskin kota, dan para gelandangan?
        Profesional itu wajib, mencari profit untuk membiayai dan mengembangkan amal usaha itu harus, tetapi jangan sampai mengesampingkan tujuan muhammadiyah itu. yang terjadi sekarang adalah banyak orang yang menjadi karyawan amal usaha tapi ga ngerti tujuan muhammadiyah, akhirnya amal usaha itu dibuat layaknya perusahaan pada umumnya, hanya mengejar profit. ga cukup hanya profesional tapi harus faham tujuan Muhammadiyah dan berusaha mewujudkan tujuan itu melalui amal usaha muhammadiyah dimana dia bekerja. kalau merekrut karyawan dari luar kader Muhammadiyah karena kekurangan karyawan, bagaimana karyawan baru itu harus ditraining dan di kader supaya faham tujuan Muhammadiyah dan mau berjuang mewujudkan tujuan Muhammadiyah melalui amal usaha dimana dia bekerja.

No comments:

Post a Comment